Postingan

Menampilkan postingan dari 2019

Bekisar Merah karya Ahmad Tohari-Jurnal Buku

Gambar
Judul : Bekisar Merah Pengarang : Ahmad Tohari Tahun : Cetakan ketiga: April 2016 Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama Tebal Buku : 360 Halaman ISBN : 978-979-22-6632-0 Bekisar Merah adalah salah satu novel karya Ahmad Tohari. Ahmad Tohari dilahirkan di Desa Tinggarjaya, Kecamatan Jatilawang, Banyuwas, pada tanggal 13 Juni 1948. Pendidikan formalnya sampai SMTA di SMAN II, Purwokerto. Dia pernah bekerja di BNI 1946 sebagai tenaga honorer yang mengurusi majalah perbankan (1966-1967), majalah Keluarga (1978-1981), dan menjabat sebagai dewan redaksi majalah Amanah (Agustus 1986-Maret 1993). Pada tahun 1990 Ahmad Tohari mengikuti International Writing Program di Amerika selama tiga bulan. Ahmad Tohari tidak pernah melepaskan diri dari pengalaman hidup kedesaannya. Maka warna hampir semua karyanya adalah lapisan bawah dengan latar alam. Dia memiliki kesadaran dan wawasan alam yang begitu jelas terlihat pada tulisan-tulisannya. Bahkan saat ini, trilogi:...

Sayap Anjing karya Triyanto Triwikromo-Jurnal Baca

Gambar
Judul : Sayap Anjing Pengarang : Triyanto Triwikromo Tahun Terbit : 2003 Penerbit : Kompas Tebal Buku : 144 Halaman ISBN : 979-709-091-4 Sayap-Sayap Anjing adalah kumpulan cerpen karya Triyanto Triwikromo. Triyanto Triwikromo lahir di Salatiga, 15 September 1964. Ia pernah menjadi guru dan pekerja kasar diskotek ini telah menerbitkan Rezim Seks (1997). Buku kumpulan cerpen itu dicetak ulang bersama penerbitan Ragaula (2002). Bersama cerpenis Herlino Soleman, dia menulis Pintu Tertutup Salju (2000). Di samping bekerja sebagai redaktur sastra di harian Suara Merdeka Semarang, dia menulis cerpen di Kompas, Media Indonesia, Koran Tempo, Suara Pembaruan, Suara Merdeka, dan Republika. Selain menulis naskah sinetron Anak-Anak Mengasah Pisau (digarap sutradara Dedi Setiadi), dia kerap mengikuti pertemuan teater dan sastra. Antara lain menjadi pembicara dalam “Pertemuan Teater Indonesia 1988” di Yogyakarta, mengikuti “Pertemuan Sastrawan Indonesia 1997” di ...

Badai Sepanjang Malam karya Max Arifin-Drama

Gambar
Judul Naskah: Badai Sepanjang Malam Pengarang: Max Arifin Badai Sepanjang Malam  adalah salah satu naskah drama karya Max Arifin. Mohammad Arifin atau yang biasa dikenal dengan Max Arifin lahir di Sumbawa, NTB 18 Agustus 1936 dan meninggal di Mojokerto, Jawa Timur pada tanggal 1 Maret 2007 pada umur 70 tahun. Max Arifin adalah seorang tokoh teater Indonesia. Semasa hidupnya hingga akhir hayatnya ia bekerja sebagai pegawai negeri di Departemen Pendidikan dan Kebudayaan provinsi NTB, di Mataram, Lombok. Max Arifin banyak mengikuti berbagai pertemuan dan seminar yang berkaitan dengan kesenian dan teater. Ia merangkap pula sebagai redaktur budaya di harian Suara Nusa (sekarang Lombok Post) dan koresponden majalah Tempo untuk Lombok 1975-1979. Ia pernah menjadi juri pada beberapa festival teater di Jawa Timur dan di tingkat nasional (2000) dan se-Jawa Timur (2004), dan Jember (2004). Ia pernah membawa berbagai makalah dan menjadi narasumber untuk teater dan kebudayaan umum...

Renungan Kloset dari Cengkeh sampai Utrecht karya Rieke Diah Pitaloka-Jurnal Buku

Gambar
Judul: Renungan Kloset dari Cengkeh sampai Utrecht Pengarang: Rieke Diah Pitaloka Tahun Terbit: 2003 Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama ISBN: 979-22-0267-6 Ada baiknya,  merenung hidup dalam kloset yang sepi Tak perlu malu mengenang, tersenyum atau menangis Setelah itu,  siram semua bersiap menerima makanan baru yang lebih baik dari kemarin Penggalan puisi tersebut adalah salah satu kumpulan puisi karya Rieke Diah Pitaloka yang berjudul Renungan Kloset.  Renungan Kloset dari Cengkeh sampai Utrecht  adalah kumpulan puisi karyanya. Rieke Diah Pitaloka lahir di Garut, Jawa Barat, 9 Januari 1974. Sih telah lulus dari Fakultas Sastra Belanda Universitas Indonesia, ia mengikuti program Pasca Sarjana Ilmu Filsafat di universitas yang sama.  Renungan Kloset, dari Cengkeh sampai Ultrecht  merupakan buku kumpulan puisi pertamanya. Sebelum itu ia juga terlibat dalam gerakan pro-demokrasi di Indonesia, karena beberapa puisiny...

Membaca Sastra "Robohnya Surau Kami"

Gambar
Judul : Robohnya Surau Kami Pengarang : A.A. Navis Tahun : Cetakan kedelapan: Juni 2002 Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama Tebal Buku : 142 Halaman ISBN : 979-403-046-5 Robohnya Surau Kami adalah kumpulan cerpen berisi 10 cerpen karya A.A. Navis. Beliau adalah sastrawan besar yang telah melahirkan karya-karya monumental dalam sejarah sastra Indonesia. Melalui buku ini, A.A. Navis menceritakan problematika yang seringkali terjadi di masyarakat kita. Salah satu cerpennya yang berjudul "Robohnya Surau Kami" menceritakan tentang kehidupan seorang kakek yang mengabdikan dirinya untuk bersembahyang di sebuah surau. Semangat ibadah kakek sangat mengesankan. Tak pernah kakek mau dibayar atas jasa-jasanya mengurus surau. Rasa ikhlas dan tulus menerima pahala dari Tuhan-lah yang membuat kakek setia menjaga surau hingga akhir hayatnya. Hingga pada suatu hari, kakek bertemu dengan seorang pembual, Ajo Sidi. Ajo Sidi berkata kepada Kakek tentang azab seorang...

Membaca Sastra Bangsal Sri Mangasti karya Suminto A. Sayuti

Gambar
Judul : Bangsal Sri Manganti Pengarang : Suminto A. Sayuti Tahun : Cetakan Pertama: September 2013 Penerbit : Pustaka Pelajar Tebal Buku : 89 Halaman ISBN : 978-602-229-259-8 Bangsal Sri Manganti  adalah kumpulan puisi karya penulis asal Purbalingga, Jawa Tengah, Suminto A. Sayuti. Beliau adalah salah satu dosen di Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Yogyakarta. Buku ini kebanyakan mengisahkan tentang cinta dan kasih dalam sedikit balutan budaya Jawa yang kuat. Buku ini berisi 60 puisi yang diantaranya adalah: Dari Bangsal Sri Manganti, Keraton Yogyakarta, Suatu Hari  Syair Pengantin (1)  Syair Ulang Tahun  Syair dari Jalanan  Siang Makkah  Malam Madinah Senja Madinah Siang Arafah Di Pinggir Kolam, Malam-Malam Syair di Pematang Sarapan Pagi BersamaMu Telaga Putri  Utara Biarkan Jarak Mulutmu  Pelabuhan Syair Anjing Kidung Pengantin Syair Pengantin (2) Surat Alfiah dari Mak...