Dadaisme karya Dewi Sartika-Resensi Buku
Judul Buku : Dadaisme
Penulis : Dewi Sartika
Tahun Terbit : 2004
Penerbit : Matahari
Tebal Buku : 234 Halaman
Novel ini menceritakan kisah tentang seorang malaikat kecil sekelam malam, bernuansa hitam dan bersayap satu yang temaram, Michail. Ia selalu datang ke bumi menemani manusia yang kehilangan harapannya. Saat seharusnya malaikat adalah mereka yang putih berseri, bersayap dua dan bermandikan kebahagiaan, Michail menjadi pembeda. Seorang malaikat kecil yang tak pantas di surga namun benci di neraka.
Michail adalah malaikat yang baik. Ia menemani mereka yang terluka hingga akhirnya memutuskan mencari kehidupan lain yang berbeda. Kematian, pembunuhan adalah jelmaan dari segala cara untuk memerdekakan diri. Michail pernah membimbing Nedena, gadis kecil yang kehilangan suaranya karena terjebak dalam suatu memori. Ia suka melukis namun di lain sisi ia membenci warna biru. Michail enuntunnya membuka tabir ketakutan terbesarnya. Namun sangat disayangkan, gadis kecil yang ahli melukis itu berakhir dengan menggantung dirinya sendiri dalam seutas tali. Kemudian ada Dr. Aleda psikiater Nedena. Dan mulailah dari sini keterkaitan setiap teman Michail yang berakhir dalam dekapan maut.
Michail adalah malaikat yang baik. Ia menemani mereka yang terluka hingga akhirnya memutuskan mencari kehidupan lain yang berbeda. Kematian, pembunuhan adalah jelmaan dari segala cara untuk memerdekakan diri. Michail pernah membimbing Nedena, gadis kecil yang kehilangan suaranya karena terjebak dalam suatu memori. Ia suka melukis namun di lain sisi ia membenci warna biru. Michail enuntunnya membuka tabir ketakutan terbesarnya. Namun sangat disayangkan, gadis kecil yang ahli melukis itu berakhir dengan menggantung dirinya sendiri dalam seutas tali. Kemudian ada Dr. Aleda psikiater Nedena. Dan mulailah dari sini keterkaitan setiap teman Michail yang berakhir dalam dekapan maut.
Michail adalah saksi dari kejamnya dunia yang merenggut satu-persatu kebahagiaan. Pergolakan cinta, anak-anak yang berbeda, hingga kematian yang tak terduga. Kisah yang selalu berakhir dengan terputusnya benang kehidupan. Saat mata hitam Michail yang indah berubah menjadi ungu, itulah tanda tak ada jalan keluar lagi untuk kembali bahagia.
Bagi saya buku ini sangat menarik, novel yang di luar perkiraan saya. Dewi Sartika tidak hanya membahas tentang aliran Dadaisme sendiri tapi dia juga memaparkan permasalahan-permasalahan kompleks yang sering terjadi. Perselingkuhan, poligami, pembunuhan, anak-anak abnormal, hingga masalah yang sering dianggap sepele di masyarakat. Dewi Sartika menandai seharusnya kita mencari kebahagiaan, bukan menyerah karena keadaan yang sering menolak paham.
Dadaisme menyuguhkan cerita yang out of the box. Judul yang sebenarnya tak berkaitan langsung dengan sebuah aliran seni lukis ini seperti menceritakan persoalan dunia yang kompleks. Menceritakan keresahan hati setiap tokohnya yang tidak melulu tentang kebahagiaan namun juga kesedihan berkepanjangan. Novel ini bercerita suatu masalah dari sisi yang lain.
- Catatan
Dadaisme menyuguhkan cerita yang out of the box. Judul yang sebenarnya tak berkaitan langsung dengan sebuah aliran seni lukis ini seperti menceritakan persoalan dunia yang kompleks. Menceritakan keresahan hati setiap tokohnya yang tidak melulu tentang kebahagiaan namun juga kesedihan berkepanjangan. Novel ini bercerita suatu masalah dari sisi yang lain.
- Catatan
Aliran Dadaisme adalah aliran yang menyajikan karya artistik dari bentuk yang seram, magis, mengerikan, kekanak-kanakan atau naive, dan terkadang mengesankan.
Ciri-ciri Aliran Seni Lukis Dadaisme:
1. Seni yang tidak mau ilusi atau ketiadaan ilusi.
2. Dominasi warna hitam, merah, dan hijau dengan pewarnaan primer, tajam serta kontras.
Tokoh-tokoh Aliran Seni Lukis Dadaisme: Duchamp, Hans Arp, Roull Haussmann.
Komentar
Posting Komentar